JEMBATAN BALOK BOX

2.1 Definisi Jembatan Balok Box
            Jembatan balok box adalah sebuah jembatan yang struktur atas jembatan terdiri dari balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga. Balok box biasanya terdiri dari elemen beton pratekan, baja structural, atay komposit baja dan beton bertulang. Bentuk penampang dari box girder umumnya adalah persegi atau trapezium dan dapat direncanakan terdiri atas 1 sel atau banyak sel seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bentuk Penampang Box Girder
(sumber: https://fadlyfauzie.wordpress.com)

            Salah satu keuntungan dari jembatan box girder yaitu ketahanan torsi yang lebih baik, yang sangat bermanfaat untuk aplikasi jembatan yang melengkung. Tinggi elemen box girder dapat dibuat constant maupun bervariasi, makin ke tengah makin kecil seperti gambar 2.2.

Gambar 2.2 Tinggi Elemen Box Girder
(sumber: https://fadlyfauzie.wordpress.com)



2.2  Perkembangan Balok Box
Gambar 2.3 Evolusi Box Girder

            Bentang jembatan balok box dimulai dengan pelat sederhana (gambar 2.3 a). Seiring meningkatnya panjang bentang , tinggi elemen penampang balok box juga meningkat. Diketahui bahwa pusat dekat bahan gravitasi memberikan kontribusi sangat sedikit untuk lentur dan karenanya dapat dihapus.Pelat bawah balok disediakan kapasitas kekuatan tarik dan pelat atas untuk menahan tekan. Sehingga pelat atas dan bawah membentuk kerja sama untuk menahan lentur.
            Akibat lebar jembatan meningkat diperlukan lebih banyak jumlah gelagar memanjang yang sehingga mengurangi kekakuan balok dalam arah melintang dan lendutan melintang relatif tinggi. Jaring balok bisa dibuka menyebar secara radial dari plat atas. balok bagian bawah tidak akan lagi berada di posisi aslinya. Untuk tetap dalam posisi semula di bagian bawah harus diikat bersama-sama yang menyebabkan terbentuknya box girder pertama. Bentang yang panjang dengan deck yang lebih luas dan pembebanan eksentrik pada penampang akan menyebabkan lendutan arah longitudinal dan transversal yang menyebabkan distorsi berat penampang. Oleh karena itu jembatan harus memiliki kekakuan torsi yang tinggi untuk melawan distorsi penampang dek untuk minimum.
            Dengan demikian box girder lebih cocok untuk bentang yang lebih besar dan lebar. Box girder elegan dan ramping. Ekonomis dan estetika menyebabkan evolusi cantilevers pada sayap atas. Dimensi sel dapat dipengaruhi oleh kondisi pratekan.
            Jembatan balok box beton umumnya dipadukan dengan sistem prategang (gambar 2.4 dan 2.5). Konsep prategang adalah memberikan gaya tarik awal pada tendon sebagai tulangan tariknya serta memberikan momen perlawanan dari eksentrisitas yang ada sehingga selalu tercipta tegangan tekan baik serat atas maupun bawah yang besarnya selalu dibawah kapasitas tekan beton. Struktur akan selalu bersifat elastic karena beton tidak pernah mencapai tegangan tarik dan tendon tak pernah mencapai titik plastisnya.


Gambar 2.4 Longitudinal Prestressing Tendon


Gambar 2.5 Transverse Internal Prestressing Tendon
Untuk posisi tendon disesuaikan dengan kebutuhan exsentrisitas yang dapat menghasilkan momen yang dapat mengimbangi momen yang terjadi akibat beban

2.3 Metode Pelaksanaan
            Metode pelaksanaan jembatan box girder juga kompleks dan bervariatif tergantung dari keadaan tanahnya, jenis tendon pratekannya apakah internal prestressing atau external prestressing, tergantung juga lekatan kabel dengan beton apakah bonded ataukah unbounded, pengaturan bentangan jembatan apakah menerus atau bentang sederhana, tinggi elemen box girder apakah bervariasi atau constant serta proses pelaksanaan di lapangan apakah cor ditempat atau pracetak.


Gambar 2.7 Balok Box Pracetak

            Metode pelaksanaan yang umum digunakan adalah metode konvensional dengan perancah, balance cantilever, atau kombinasinya, dan incremental launching.


Gambar 2.8 Pelaksanaan Box Girder dengan Perancah



Gambar 2.9 Pelaksanaan Box Girder dengan Metode Balance Cantilever

2.4 Kelebihan Box Girder
          Dalam beberapa tahun terakhir jembatan beton sudah banyak digunakan sebagai solusi estetika dan ekonomi. Kekakuan torsial yang sangat besar tertutup bagian plat lantai box girder yang memberikan struktur di bawahnya lebih estetis. Lebih efisien untuk penampangnya dikarenakan memliki berat struktur yang lebih ringan. Secara interior jembatan box girder dapat digunakan untuk mengakomodasi layanan seperti pipa gas, air, instalasi listik, dan lain-lain. Untuk bentang besar flens bawah dapat digunakan sebagai dek lain yang bisa digunakan untuk mengakomodasi lalu lintas juga. Pemeliharaan box girder lebih mudah. Box girder memiliki nilai efisiensi structural tinggi yang dapat meminimalkan kekuatan pretessing yang diperlukan untuk menahan momen lentur yang diberikan. Melihat kelebihan ini balok box cocok digunakan pada jembatan bentang  sedang dan jembatan bentang panjang, jembatan yang terdapat beban exsentris yang menimbulkan torsi dan jembatan yang melengkung.

2.5 Jembatan Box Girder Tukad Bangkung
            Salah satu penerapan Jembatan Box Girder adalah Jembatan Tukad Bangkung di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali yang diresmikan penggunaannya pada tanggal 19 Desember 2006 merupakan jembatan yang menghubungkan tiga kabupaten, masing-masing Badung,Bangli,dan Buleleng. Jembatan ini memiliki ketinggian konstruksi 71,14 meter dan tahan terhadap gempa berkekuatan hingga 7 Skala Richter dengan panjang hingga 360 meter serta lebar 9,6 meter dengan struktur atasnya box girder. Merupakan yang terpanjang keenam di Indonesia, terpanjang di Bali, dan merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.
            Jembatan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini berfungsi menggantikan jalur wisata lama yang menghubungkan ruas jalan Denpasar, Sangeh, Petang, dan Kintamani-Bangli yang letaknya berada 500 meter di arah selatan Jembatan Tukad Bangkung. Jalur lama selain kondisinya kurang bagus juga memiliki kemiringan hingga 40 derajat alias sangat terjal sehingga sulit dilalui oleh kendaraan besar seperti truk atau bis wisata yang banyak melintas ke daerah wisata ini. Pembangunan Jembatan Tukad Bangkung sekaligus memangkas jarak tempuh di jalur lama sepanjang 6 kilometer.
            Jembatan Tukad Bangkung dibangun dengan menggunakan teknologi balanced cantilever, dengan estimasi usia pakai selama 100 tahun. Tampilan jembatan yang dibangun semenjak tahun 2001 ini didesain mirip dengan jembatan konvensional lainnya di Bali dan tidak dibangun menggunakan atap di atasnya dengan alasan supaya tidak mengurangi pemandangan di sekitarnya. Diperlukan dana Rp 49 miliar lebih untuk membangun Jembatan Tukad Bangkung dengan dana yang murni berasal dari APBD Provinsi Bali.




Gambar 2.10 Rencana Jembatan Tukad bangkung

2.7 Tahapan Pekerjaan
            Pekerjaan jembatan tukad bangkung terdiri ndari dua tahap pengerjaan. Pada tahap 1 menghabiskan dana sebesar Rp.  26.254.000.000 sedangkan untuk tahap ke-2 menghabiskan dana sebesar Rp  23.676.115.000,00 . nilai tersebut sudah termasuk PPN 10 % .

2.7.1 Pekerjaan Tahap I
            Pekerjaan tahap 1 jembatan box girder tukad bangkung terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu:
1.      Abutmen 2 buah dengan pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm
2.      Pondasi caisson diameter 9 m dengan casing secant  pile di 3 lokasi pilar.
3.      Pile cap 12m x12m x 3m , pilar 3 buah dengan tampang twin leg rectangle.
4.      Hammer head sampai step ke- 2 pada 3 pilar.



Gambar 2.11 Pondasi Caison dengan Secant Pile
            Pada pekerjaan pondasi yang dilakukan pertama adalah pembuatan guide wall sebagai dinding pengarah dalam pengeboran, setelah itu dilakukan pengeboran untuk memasang secant pile, pengeboran pertama dilakukan dengan bor berdiameter 88 cm sebanyak 22 buah dengan urutan ganjil-ganjil dengan kode P1,P2, sampai P43secara bertahap  seperti terlihat pada gambar 2.11, kemudian dicor dengan beton K-300 tanpa tulangan agar dapat dibor dalam pengeboran yang ke dua. Segera sebelum beton benar-benar mengeras dilakukan pengeboran yang ke dua dengan diameter bor 88 cm sebanyak 22 buah menggunakan urutan genap-genap dengan kode S2,S4, sampai S44 secara bertahap. Lubang-lubang ini dicor dengan beton K-300 menggunakan 16 tulangan diameter 22mm dengan sengkang spiral. Pasangan secant pile ini membentuk ikatan seperti puzzle yang saling mengaitkan diri satu sama lain. Setelah beton secant pile kering dilanjutkan dengan pekerjaan galian caiison.Kedalaman caisson P1=32 m, P2= 27m, P3= 37m.Alat yang digunakan adalah PC 50-75, Crawler Crane 35 ton, Dump Truck, Bucket, Braker, Blower dan Genset. Pemasangan steel waller  dengan interval kedalaman 6 m yang berfungsi menahan secant pile tetap pada posisinya.



Gambar 2.12 Pemasangan steel waller

Pembesian secara pre pabrication, diangkat dengan crawler crane.Pekerjaan isian caisson dengan beton K-250 dari kedalaman -10 m  ke bawah, sedangkan -10 m sampai bottom pile menggunakan mutu beton yang lebih baik yaitu K-400, karena pada daerah ini akan dipasang tendon setengah lingkaran untuk akomodasi kebutuhan stressing pile cap yaitu pada kedalaman – 3m.



Gambar 2.13 Stressing Tendon Pile Cap pada Caisson

            Pile cap berukuran panjang 12m, lebar 12m  dan tinggi 3m.  menggunakan mutu beton K-500 dengan stressing tendon yang terlihat seperti gambar 2.14



Gambar 2.14 stressing Tendon pile cap

            Terdapat tiga pilar pada jembatan ini dengan ketinggian yang berbeda Tinggi Pilar P1 setinggi 51,84m, P2 setinggi 71,14m, dan pilar P3 setinggi 33.49m. Pekerjaan pilar dilakukan segmental dengan climbing system formwork. pekerjaan pilar terdiri dari pekerjaan pembesian, ducting, cor beton.Mutu beton yang digunakan adalah adalah K-500.


Gambar 2.15 Pekerjaan Pilar dengan climbing system formwork

2.7.1 Pekerjaan Tahap II
              Pekerjaan Tahap 1 sampai pada pekerjaan Hammer Head  step ke 2 , pekerrjaan di lanjutkan dengan pekerjaan tahap ke 2 yang meliputi pekerjaan
1.      Pekerjaan Hammer head step ke-3 pada 3 buah pilar.
2.      Pekerjaan Box girder.
3.      Pekerjaan asesoris jembatan, perkerasan jalan, sebagian abutmen.
              Hammer head jembatan tukad bangkung memiliki panjang 12 m dan tinggi 7,5m dan dengan penutup strand pilar seterbal 1,5m seperti terlihat pada gambar 2.16



Gambar 2.16 Potongan Memanjang Hammer head

            Balok box pada jembatan tukad bangkung menggunakan single sel balok box dengan tinggi yang bervariasi. Pada daerah tumpuan pilar tinggi balok box maksimum yaitu 7,5 m sedangkan  pada tengah bentang antara pilar dan juga pada daerah abutmen tinggi balok box minimum yaitu 3,03m seperti pada gambar 2.17.



Gambar 2.17 Balok Box dengan Tinggi Bervariasi



Gambar 2.18 Penampang Melintang Balok Box Jembatan Tukad bangkung

Pada daerah tumpuan (pilar), balok box dibuat lebih tinggi karena gaya geser dan momen yang terjadi di daerah tumpuan lebih besar dari pada gaya geser dan momen yang terjadi pada balok tengah, untuk daerah abutmen perletakan yang dipakai adalah perletakan sendi atau rol yang momennya adalah ndol, maka pada daerah tinggi balok box yang dibutuhkan tidak setinggi balok box pada tumpuan. Selain itu pengerjaan balok box pada jembatan tukad bangkung menggunakan sistem segmental balance cantilever seperti gambar 2.18.


Gambar 2.19 Pengerjaan Balok Box Sistem Segmental Balance Cantilever

Pada Sistem Segmental Balance Cantilever ini blaok box precast dipasang segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi agar saling mengimbangi sehingga momen yang terjadi pada pilar dapat di minimalkan. Pada proses pengerjaan Segmental Balance Cantilever ini momen pada tumpuan pilar paling besar layaknya diagram momen pada setruktur kantilever sehingga pada tumpuan pilar memerlukan tinggi balok box yang lebih besar untuk menahan momen yang ditimbulkan saat pengerjaan. Sistem Segmental Balance Cantilever ini dipililih karena elevasi balok box mencapai 71,14 m yang tidak memungkinkan untuk menggunakan sistem perancah.
            Balok box dipasang segmen demi segmen dengan sequence normal 10 hari. Balok box menggunakan mutu beton K-500 dengan Stressing 75 % UTS (Ultimate Tension Strength). Stressing dua arah untuk arah memanjang dengan ke dua angkur hidup-hidup dan stressing satu arah untuk arah melintang dengan ankur hidup-mati.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar